Terjemahan Lengkap
Kitab Hilyatul Auliya – Abu Nu’aim Al Ashfani
26 Jilid Lengkap
Harga 4.784.000
Bisa Nego
Bebas Ongkos Kirim
Pemesanan: 085 293 864 647 (SMS/Whatsapp/)
Sejarah hidup generasi Salaf mengandung
banyak sekali pelajaran yang berharga, petuah yang baik, petunjuk dan
cahaya, kemenangan dan keberuntungan, kebahagiaan dan kesuksesan. Di
sana ada penyucian karakter, pelembutan jiwa, pemantapan iman dan
tauhid, dan pemandangan nyata mengenai komitmen terhadap agama. Dan
boleh dikata sejarah hidup mereka adalah f igur yang bisa dijadikan
sebagai contoh dan tauladan dalam segala hal.
Abdullah bin Mas'ud -Rodliallohu Anhu- berkata,
"Barangsiapa ingin mencari tauladan, hendaklah ia mencari tauladan pada orang yang sudah mati. Karena orang yang hidup tidak terjamin aman dari ancaman fitnah."
Itulah jalan dan nasihat sahabat Abdullah bin Mas'ud, sebagai pedoman bagi kita dalam mencari suri tauladan. Sebab, manusia yang sempurna jumlahnya sangatlah sedikit.
"Barangsiapa ingin mencari tauladan, hendaklah ia mencari tauladan pada orang yang sudah mati. Karena orang yang hidup tidak terjamin aman dari ancaman fitnah."
Itulah jalan dan nasihat sahabat Abdullah bin Mas'ud, sebagai pedoman bagi kita dalam mencari suri tauladan. Sebab, manusia yang sempurna jumlahnya sangatlah sedikit.
Membicarakan kehidupan
generasi seperti mereka akan menghidupkan hati dan membangkitkan
semangat Oleh karena itulah ketika ulama besar Al Imam Abdullah bin
Mubarak -rahimahulloh- ditanya, "Mengapa anda tidak mau duduk bersama
kami?" Dia menjawab," Aku pergi untuk duduk bersama para sahabat Nabi
-Sholallahu Alaihi Wassalam- ." Maksudnya adalah beliau lebih memilih
untuk belajar dan membaca buku-buku biografi dan sejarah hidup mereka.
Karena metode pendidikan yang bisa meresap ke dalam hati adalah membaca sejarah hidup orang-orang terkemuka.
Karena metode pendidikan yang bisa meresap ke dalam hati adalah membaca sejarah hidup orang-orang terkemuka.
Begitu banyak buku-buku yang mengisahkan
tentang perjalanan hidup, siroh, thabaqot, sejarah para Salaf, salah
satu diantaranya kitab : Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya’ (
Perhiasan para wali dan tingkatan orang-orang ‘suci’), sebuah kitab
ensiklopedi Islam yang memaparkan sejarah dan biografi para ulama Salaf
terdahulu secara detail. Dengan membawakan hadits dan atsar beserta
sanad-nya.mencerikan sejarah hidup generasi islam mulai dari generasi
Shahabat, Tabi’in, tabiut tabi’in dan seterus nay dari ulama-ulama
Sunnah.
Sistematika penyajian buku ini terbilang klasik, karena semua
kisah dan biografi ulama Salaf disini diceritakan menggunakan hadits
dan atsar lengkap, sehingga valliditas dan keontetikan ceritanya pun
bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah lewat studi hadits dan atsar.
Oleh karena itu buku ini menjadi referensi utama dalam disiplin ilmu
Sejarah.
Kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya’, ini ditulis oleh Al Imam Abu Nu’aim Al Ashfani -rahimahulloh-
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Abdullah bin rAhmad Al-Ashfahani. Beliau lahir pada tahun 336 H, dan waf at pada tahun 430 H.
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Abdullah bin rAhmad Al-Ashfahani. Beliau lahir pada tahun 336 H, dan waf at pada tahun 430 H.
Imam Adz-Dzahabi -rahimahulloh- mengatakan,
"Dia adalah Imam Al-Hafizh (penghafal Hadis), Ats-Tsiqah (terpercaya), sangat alim, maha guru Islam."
"Dia adalah Imam Al-Hafizh (penghafal Hadis), Ats-Tsiqah (terpercaya), sangat alim, maha guru Islam."
Imam Al-Khatib Al-Baghdadi -rahimahulloh- mengatakan,
"Saya tidak melihat orang yang layak menyandang gelar Al-Hafizh selain dua orang: Abu Nu'aim Al-Ashfahani dan Abu Hazim Al-A'raj."
"Saya tidak melihat orang yang layak menyandang gelar Al-Hafizh selain dua orang: Abu Nu'aim Al-Ashfahani dan Abu Hazim Al-A'raj."
Ibnu Ahmad Al-Hambali -rahimahulloh- mengatakan,
"Abu Nu'aim adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki isnad tertinggi yang disertai dengan kuatnya hafalan dan kedalaman pengetahuan dalam bidang Hadis dan disiplin ilmu-ilmunya." (lihat : SyadzaratAdz-Dzahab)
"Abu Nu'aim adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki isnad tertinggi yang disertai dengan kuatnya hafalan dan kedalaman pengetahuan dalam bidang Hadis dan disiplin ilmu-ilmunya." (lihat : SyadzaratAdz-Dzahab)
Ibnu Mardawaih -rahimahulloh- mengatakan,
"Abu Nu'aim adalah orang yang didatangi banyak orang pada zamannya. Di seluruh penjuru dunia ini tidak ada orang yang lebih baik sanad dan hafalannya daripada dia. Para huffadh (penghafal Hadis) dunia berkumpul di sisinya. Sehingga setiap hari menjadi giliran salah seorang di antara mereka untuk mem-
baca apa yang dia inginkan sampai menjelang Dhuhur. Lalu ketika dia (Abu Nu'aim) pulang ke rumahnya, terkadang ada orang yang membaca satu juz di hadapannya selama di jalan dan dia sama sekali tidak mengeluh. Dia selalu sibuk dengan menulis atau menyampaikan Hadis."
"Abu Nu'aim adalah orang yang didatangi banyak orang pada zamannya. Di seluruh penjuru dunia ini tidak ada orang yang lebih baik sanad dan hafalannya daripada dia. Para huffadh (penghafal Hadis) dunia berkumpul di sisinya. Sehingga setiap hari menjadi giliran salah seorang di antara mereka untuk mem-
baca apa yang dia inginkan sampai menjelang Dhuhur. Lalu ketika dia (Abu Nu'aim) pulang ke rumahnya, terkadang ada orang yang membaca satu juz di hadapannya selama di jalan dan dia sama sekali tidak mengeluh. Dia selalu sibuk dengan menulis atau menyampaikan Hadis."
Ibnu Khalkan -rahimahulloh- mengatakan,
"Dia adalah Al-Hafizh yang sangat populer, penulis kitab Hilyah Al Aulia, Dia termasuk salah satu tokoh terkemuka dan salah seorang hafizh besar yang tsiqah (terpercaya)."
"Dia adalah Al-Hafizh yang sangat populer, penulis kitab Hilyah Al Aulia, Dia termasuk salah satu tokoh terkemuka dan salah seorang hafizh besar yang tsiqah (terpercaya)."
Imam Ibnu Taimiyah -rahimahulloh- pernah
ditanya tentang orang yang mau mendengarkan kitab-kitab Hadis dan
Tafsir. Tapi ketika kitab Hilyatul Auliya’ dibacakan kepadanya, orang
itu tidak mau mendengarkannya. Maka Ibnu Taimiyah -rahimahulloh-
menjawab, "Abu Nu'aim adalah salah satu penghafal Hadis terkemuka,
penulis buku terbanyak, dan karya tulisnya banyak dimanfaatkan orang.
Dia lebih besar daripada sekedar disebut tsiqah (terpercaya). Karena
kualitasnya lebih tinggi daripada gelar itu, dan kitabnya (Hilyatul
Auliya1) adalah salah satu buku terbaik yang mengangkat kisah-kisah
orang-orang zuhud. Meskipun demikian, di dalamnya terkandung Hadis-Hadis
dan hikayat-hikayat yang batil." (lihat Majmu Al-Fatawa, I8/17)
Ibnu Nashiruddin Ad Dimasqi -rahimahulloh- mengatakan,
"Ketika kitab Hilyatul Auliya selesai disusun, mereka membawanya ke Naisabur dan terjual dengan harga 400 Dinar."
"Ketika kitab Hilyatul Auliya selesai disusun, mereka membawanya ke Naisabur dan terjual dengan harga 400 Dinar."
Dan Ibnu Katsir -rahimahulloh-
mengatakan, "Abu Nu'aim Al-Ashfahani adalah seorang hafizh (penghafal
Hadis) yang besar dan memiliki bany ak karya tulis yang bermanfaat dan
populer. Di antaranya adalah Hilyatul Auliya yang terdiri dari banyak
jilid. Ini menunjukkan luasnya periwayatan, banyaknya guru, kekuatannya
dalam menelaah sumber-sumber Hadis dan banyaknya jalur yang dilaluinya."
Kritik terhadap Kitab ini
1. Banyak memuat Hadis maudlu (palsu), tanpa disertai keterangan.
2. Menyandarkan perilaku sufi kepada para sahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman, juga kepada para imam terkemuka selain mereka.
3. Menyebutkan hikayat-hikayat dan banyak hal tentang sufisme yang tidak boleh dikerjakan. Karena bisa jadi itu akan didengar oleh pemula yang sedikit ilmunya, dan mengira bahwa itu semua adalah baik kemudian diamalkan.
4.Terlalu banyak menyebutkan hal-hal yang bukan menjadi bagian dari tema sentral kitab ini (yaitu kisah tentang orang-orang zuhud). Misalnya, menyebutkan banyak cerita tentang orang-orang zuhud yang terkadang keluar dari pembicaraan tentang ibadah dan kezuhudan mereka.
1. Banyak memuat Hadis maudlu (palsu), tanpa disertai keterangan.
2. Menyandarkan perilaku sufi kepada para sahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman, juga kepada para imam terkemuka selain mereka.
3. Menyebutkan hikayat-hikayat dan banyak hal tentang sufisme yang tidak boleh dikerjakan. Karena bisa jadi itu akan didengar oleh pemula yang sedikit ilmunya, dan mengira bahwa itu semua adalah baik kemudian diamalkan.
4.Terlalu banyak menyebutkan hal-hal yang bukan menjadi bagian dari tema sentral kitab ini (yaitu kisah tentang orang-orang zuhud). Misalnya, menyebutkan banyak cerita tentang orang-orang zuhud yang terkadang keluar dari pembicaraan tentang ibadah dan kezuhudan mereka.
Oleh karena itulah, dalam edisi terjemah ini diambilkan dari sumber kitab asli yang telah ditahqiq/ diteliti ulang :
1. diteliti kitab dan mengakurasikan redaksi nya
2. mentahrij ayat-ayat Al Qur’an
3. mentakhrij hadits-hadits dengan disertai penjelasan tentang keshahihan atau kelemahannya dengan merujuk pada kitab-kitab Shahih lainnya.
4.menerangkan kata-kata yg sulit difahami makna dalam kitab asli nya.
1. diteliti kitab dan mengakurasikan redaksi nya
2. mentahrij ayat-ayat Al Qur’an
3. mentakhrij hadits-hadits dengan disertai penjelasan tentang keshahihan atau kelemahannya dengan merujuk pada kitab-kitab Shahih lainnya.
4.menerangkan kata-kata yg sulit difahami makna dalam kitab asli nya.